Mengapresiasi Gerak Cepat BIN di Lokasi Gempa Cianjur
Oleh : Abdul Karim )*
Cianjur dilanda gempa 5,6 skala Richter. Badan Intelijen Negara (BIN) bergerak cepat dalam evakuasi warga dan menyalurkan bantuan. Masyarakat Cianjur mengapresiasi BIN yang langsung datang ke lokasi dan menolong mereka dari kesusahan.
Gempa yang melanda Cianjur memporak-porandakan kabupaten tersebut. Tercatat ada 310 korban jiwa dan 24 orang yang menghilang, dalam bencana alam tersebut. Sementara perkiraan resiko kerugian akibat gempa adalah Rp.1.601 Triliun. Masyarakat Cianjur menderita karena mereka terpaksa mengungsi, dan rumahnya rusak parah akibat kerasnya gempa.
Bantuan berdatangan ke Cianjur dan BIN menjadi pihak yang tercepat dalam menyalurkannya. BIN datang ke Desa Mangunkerta untuk memberikan bantuan dan mendirikan posko yang aman kepada pengungsi. Mengingat banyak di antara mereka yang masih membutuhkan tenda, maka BIN dengan cepat mendirikannya.
Deputi VII BIN Prabawa Ajie menyatakan bahwa pihaknya menyalurkan bantuan berupa paket makanan siap saji, peralatan anak-anak dan orang dewasa, serta bantuan keuangan kepada 300 pengungsi gempa Cianjur. Desa Mangunkerta dipilih karena bantuan belum ada yang masuk. Para penduduk menetap sementara di tenda yang didirikan di dekat area persawahan.
Prabawa Ajie menambahkan, BIN bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan atas instruksi dari Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. BIN mendirikan 6 tenda tambahan untuk menampung masyarakat Cianjur di pengungsian. Tak hanya logistik, BIN juga memberikan bantuan berupa pelayanan kesehatan dan trauma healing.
Di Jalan Lintas Labuan-Cianjur, tepatnya Desa Cijedil, Cugenang, BIN mendirikan Posko bantuan yang akan menyalurkannya ke desa-desa lain. Dengan berdirinya pusat Posko Bantuan maka akan mudah memberikan sumbangan berupa makanan dan kebutuhan lain kepada para pengungsi gempa Cianjur.
Masyarakat Cianjur sangat mengapresiasi langkah cepat BIN dalam menyalurkan bantuan. Mereka berterima kasih karena BIN memberikan paket makanan siap saji, sehingga tinggal dikonsumsi tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Di tenda sudah penuh sesak dengan pengungsi sehingga minim tempat untuk didirikan dapur sementara, dan jika ada maka kompor serta peralatannya sangat terbatas.
Selain itu, BIN juga memberikan bantuan ke desa-desa yang masih terisolir dan sangat memerlukan bantuan. Masyarakat di daerah tersebut mengapresiasinya karena sebelumnya mereka belum tersentuh bantuan sama sekali. Ketika ada tim dari BIN maka disambut dengan hangat, dan mereka senang karena akhirnya ditolong.
Bantuan dari BIN sangat diapresiasi karena yang diberikan bukan hanya kebutuhan pangan, tetapi juga tenda. Para pengungsi bisa tidur sementara di tenda-tenda yang didirikan oleh BIN dan para relawan dari Mapala (mahasiswa pecinta alam). Rinciannya, 5 tenda untuk para pengungsi dan 1 tenda untuk pemeriksaan kesehatan.
Faktor kesehatan juga diutamakan karena BIN mendatangkan para dokter dan perawat untuk membantu mengobati para pengungsi. Tenaga kesehatan didatangkan dari Puskesmas agar mereka bisa langsung terjun dan membuat para pengungsi lekas sembuh. Kerja sama dengan Puskesmas sudah terjalin selama beberapa tahun, semenjak awal pandemi, jadi koordinasinya lebih cepat.
Pengungsi gempa Cianjur juga mendapatkan trauma healing sehingga mereka bisa pulih secara psikis. Setelah bencana, bisa jadi banyak orang yang trauma dan stress berat karena rumahnya hancur dan keluarganya meninggal. Namun dengan trauma healing, mereka bisa melepaskan beban pikiran dengan perlahan-lahan.
Sementara itu, istri Kepala BIN, yakni Susi Budi Gunawan, menyalurkan bantuan berupa 2 truk makanan dan obat-obatan. Ia dan Istri Divia Cita 83 menitipkannya ke Posko Bantuan di Desa Cijedil, Kecamatan Cegunang.
Brigjen TNI Ruddy Mahks, Kabinda Jabar, menyatakan bahwa 1 truk bantuan akan diberikan ke Kepala Desa Cijedil. Sedangkan 1 truk lainnya diberikan ke pos pelayanan makanan dan kesehatan di Desa Cijedil. Tim kemanusiaan dari BIN telah memberikan bantuan sampai ke desa-desa terpencil di Kabupaten Cianjur. Selain berupa makanan siap saji, bantuan yang datang juga berupa uang tunai.
Masyarakat terus menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat BIN dalam memberikan bantuan karena mereka diberi logistik yang banyak sekali. Apalagi BIN menyalurkan paket makanan ke desa yang masih terisolir. Mereka sangat membutuhkan bantuan karena tidak ada sumber makanan, sedangkan untuk memasak sendiri tidak ada peralatan yang representatif di pengungsian.
Selain itu, BIN juga memberikan bantuan berupa uang tunai yang sangat membantu masyarakat Cianjur. Banyak di antara mereka yang tidak membawa uang dan harta-bendanya, karena lebih memilih untuk menyelamatkan nyawanya serta anggota keluarganya. Dengan bantuan uang maka bisa digunakan untuk keperluan beberapa hari ke depan, di tenda pengungsian.
Tim kemanusiaan dari BIN langsung bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan kepada para korban gempa Cianjur. Mereka sangat membutuhkannya karena belum ada bantuan sama sekali. Bantuan berupa makanan sangat diapresiasi karena bisa langsung disantap. Masyarakat sangat mengapresiasi BIN karena juga mendirikan tenda pengungsian dan memberikan bantuan berupa layanan kesehatan dan trauma healing.
)* Penulis adalah kontributor persada Institute