Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ganjar Pranowo Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru Agama

BANYUMAS — Ganjar Pranowo memiliki komtimen sangat kuat untuk terus meningkatkan kesejahteraan para guru agama dan juga ulama.

Diketahui bahwa Capres PDI Perjuangan tersebut melakukan kunjungan ke Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas dan sekaligus melakukan diskusi dengan para masyayikh se-Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, pemimpin berusia 54 tahun itu juga turut mendengarkan bagaimana aspirasi terkait program yang selama digulirkannya di Jawa Tengah, salah satunya mengenai insentif guru agama.

Menurut Ganjar Pranowo bahwa program yang dilakukannya itu patut untuk bisa ditingkatkan hingga ke skala nasional.

"Saya kira Jawa Tengah sudah melakukan itu, usulannya adalah bagaimana kalau ini ditingkatkan ke nasional. Saya kira ini ide yang sangat baik," katanya.

Bagi pemimpin kelahiran Kabupaten Karanganyar itu, bahwa program bantuan kepada para guru agama tersebut dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Kita mesti memperhatikan mereka (guru keagamaan). Kalau saya, para ulama, guru ngaji, guru agama itu bisa kita titipi nilai-nilai budi pekerti yang mesti disampaikan kepada anak-anak. Anak asuhnya," kata Ganjar.

Dalam acara tersebut, para ulama juga telah sepakat dan meminta kepada Ganjar untuk bisa melanjutkan program pemberian insentif kepada guru agama tatkala dirinya nanti menjadi Presiden RI pada 2024.

“Program pemberian insentif pada guru keagamaan ini, sangat dirasakan betul manfaatnya oleh para guru ngaji dan guru keagamaan yang lain,” ungkap KH Aminudin.

“Kalau Pak Ganjar jadi presiden nanti, tolong program ini dilanjutkan. Pikirkan betul nasib guru-guru keagamaan, guru ngaji di desa-desa seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik Ratna Puspita menilai bahwa sosok Capres yang paling dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) adalah Ganjar Pranowo.

“Dari tiga nama bakal calon presiden, Ganjar Pranowo memiliki keuntungan dalam relasinya dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia itu,” ujarnya.

Tentunya bukan tanpa alasan mengapa sosok Kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut memiliki potensi sangat besar untuk didukung NU.

Pasalnya, istri dari Ganjar sendiri, yakni Siti Atiqoh Supriyanti merupakan cucu dari Kyai NU terkemuka di Purbalingga, yakni K.H. Hisyam A Karim.

Lebih lanjut, menurut pengamat politik tersebut bahwa relasi yang dimiliki oleh Capres PDI Perjuangan itu dengan NU semakin menguat tatkala dirinya bersama dengan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin maju di Pilkada Jateng periode 2018-2023.

Sebagai informasi bahwa Gus Yasin sendiri merupakan anak dari ulama NU terkenal dari Rembang, yakni K.H. Maimun Zubair.

“Dengan ini, Ganjar telah menunjukkan bahwa relasinya dengan NU, para ulama, dan Nahdliyin merupakan hubungan berbasis kultural dan profesional,” kata Ratna

“Dalam banyak kesempatan, Ganjar telah menunjukkan sikap dan pernyataan yang menunjukkan bahwa ia memiliki nafas perjuangan yang sama dengan NU dalam merawat keberagaman di Indonesia,” pungkasnya.