Pemerintah Gunakan Pendekatan Kultural Wujudkan Pembangunan Papua
Oleh : Veronica Lokbere )*
Pemerintah Republik terus menggencarkan upaya pembangunan di Tanah Papua demi adanya peningkatan kesejahteraan bagi rakyat setempat. Upaya tersebut dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan pendekatan kultural sebagai langkah strategi yang sangat optimal.
Kesejahteraan Tanah Papua sudah di depan mata, sedikit lagi Kawasan Timur dapat menyusul seperti wilayah Indonesia lainnya. Pemerintah telah berkomitmen untuk memajukan Papua dan mensejahterahkan rakyatnya. Tentu saja, ada berbagai upaya yang perlu dilakukan dalam pembangunan-pembangunan di Tanah Papua.
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menjalankan tugasnya untuk maju bersama dengan tokoh penting agama Papua. Pasalnya, memang peran tokoh-tokoh agama merupakan sebuah kunci keberhasilan dalam menciptakan Bumi Cendrawasih itu agar lebih maju dan sejahtera.
Melalui pendekatan kepada pimpinan agama, pimpinan gereja, pendeta, dan tokoh adat penting lainnya menjadi salah satu cara komunikasi yang menghubungkan antara pemerintah dan masyarakat setempat. Para pemuka agama dinilai sangat dekat dengan masyarakat, oleh sebab itu keberadaan mereka menjadi peran penting untuk pembangunan Papua. Mereka dapat menyampaikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pembangunan tersebut diperuntukkan kepada rakyat Papua.
Pemuka agama di Tanah Papua yang menjadi pemimpin masyarakat memang membawa pengaruh yang sangat besar. Mereka dapat membimbing masyarakat mengenai tujuan dan fungsi adanya pembangunan di tanah mereka. Memang pembangunan ini membutuhkan kerjasama yang baik antara Pemerintah sebagai pembangun dan masyarakat Papua sebagai pemilik tanah. Apabila keduanya bekerja sama dengan baik dan berjuang bersama-sama, maka hasil yang akan diperoleh juga dirasakan secara bersama-sama, khususnya untuk kemakmuran Papua.
Kendati demikian, misi untuk mempercepat pembangunan demi kesejahteraan Tanah Papua juga akan sukses dan tercapai. Pada kesempatan yang sama, beberapa diantara tokoh agama Bumi Cenderawasih menyampaikan rasa sukacita mereka atas adanya keseriusan Pemerintah RI dalam menyejahterakan Tanah Papua.
Salah satunya, Uskup Jayapura, Yanuaris You mengaku sangat bersyukur karena dengan adanya kehadiran Wapres secara langsung di sana berarti menunjukkan bahwa memang pemerintah sangat berkenan untuk mendengarkan seluruh keluh kesah serta bagaimana aspirasi yang diucapkan oleh masyarakat akar rumput.
Senada, Ketua Umum Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP), Pdt. Hiskia Rollo menambahkan bahwa sejauh ini, hanya di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja terdapat pejabat tinggi negara yang bahkan rela menghabiskan waktunya cukup panjang hanya demi untuk bisa mendengarkan dan mampu berinteraksi secara langsung dengan masyarakat di Papua.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi mengatakan bahwa upaya pemerintah untuk terus membangun adanya kemajuan di Bumi Cenderawasih harus dimulai dengan langkah dalam membangun para pemuda di sana terlebih dahulu. Pasalnya para pemuda merupakan penggerak dan juga aset yang sangat strategis untuk melakukan suatu pembangunan di wilayah demi keberlanjutan masa depan.
Untuk lebih mengoptimalkan hal tersebut, pemerintah pusat juga telah menjalin koordinasi serta integrasi dengan pihak pemerintah daerah (Pemda) setempat, yang mana mereka juga terus didorong untuk mampu memberdayakan para generasi muda di Tanah Papua. Mengingat, sebenarnya telah banyak sekali mahasiswa lulusan Papua yang ternyata mampu untuk bersaing dengan para mahasiswa dari daerah lain bahkan di kampus ternama di Tanah Air. Untuk itu, mereka sangat membutuhkan adanya dorongan dan bantuan agar bisa jauh lebih optimal.
Dengan adanya pemanfaatan yang baik terhadap seluruh SDM muda tersebut, maka juga mampu menjadi bagian dari pembangunan di Papua. Pasalnya, ke depannya, provinsi paling Timur di Indonesia itu akan bisa dibangun dengan baik, jika di dalamnya terdapat pula kontribusi serta peranan aktif langsung dari para generasi mudanya sendiri.
Pembangunan kesejahteraan di Papua tidak mungkin bisa berjalan dengan baik dan sesuai target jika tidak diimbangi oleh peranan aktif dari para generasi muda setempat. Pemerintah pusat juga telah memberikan banyak sekali fasilitas yang mampu digunakan dengan sebaik mungkin oleh para pemuda itu sebagai upaya dalam membangun kreativitas mereka dan juga upaya untuk berkolaborasi bersama antar pemuda di Papua.
Maka dari itu, adanya pendekatan secara kultural merupakan sebuah kunci akan kesuksesan percepatan pembangunan kesejahteraan bagi rakyat Papua, yang mana hal tersebut sendiri memang terus digencarkan oleh pemerintah sebagai langkah yang strategis dan optimal, yakni dengan melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama hingga para generasi muda orang asli Papua (OAP) sendiri.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta