Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengapresiasi Tindakan Tegas TNI-Polri Demi Wujudkan Situasi Aman di Papua

Oleh: Benny Kayame*

Dalam upaya menciptakan situasi aman dan damai di Papua, tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri terhadap Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua, merupakan langkah yang patut diapresiasi. Dengan adanya tindakan tegas ini, maka diharapkan KST Papua dapat ditumpas dan kedamaian di seluruh wilayah Papua dapat tercapai.

Belum lama ini, aparat keamanan khususnya unsur TNI dari Yonif 133/Yudha Sakti berhasil menggerebek markas KST Kodap IV/Sorong Raya pimpinan Manfred Fatem di Maybrat, Papua Barat Daya. Dansatgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti mengatakan markas KST yang dikuasai TNI berada di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Maybrat.

Dalam kesempatan itu, TNI tidak menemukan anggota KST, sehingga kemudian menghancurkan markas KST tersebut dan menyita sejumlah barang bukti, seperti bendera bintang kejora, 6 butir amunisi kaliber 5,56 mm,1 buah teleskop, termasuk 1 buah solar cell. Tak hanya menguasai markas KST, TNI juga berhasil mengamankan dua orang warga sipil simpatisan KST yang berperan mengantar logistik. Penangkapan tersebut dilaksanakan sebelum penggerebekan Markas KST.

Langkah tegas ini menjadi bukti nyata komitmen TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua. Dengan menindak tegas anggota KST Papua yang terlibat dalam kegiatan kriminal, baik berupa ancaman, teror, penyanderaan, atau tindakan kekerasan, aparat keamanan memberikan sinyal jelas bahwa tindakan semacam itu tidak akan ditoleransi. Kebijakan ini sejalan dengan semangat untuk melindungi hak asasi manusia (HAM) dan menegakkan keadilan di Papua.

Dalam konteks penindakan terhadap KST Papua, pandangan dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyoroti pentingnya menghadirkan rasa aman bagi masyarakat setempat. Menurut beliau, tindakan yang tegas dan terukur perlu dilakukan oleh TNI dan Polri sebagai respons terhadap teror kekerasan yang dilakukan oleh KST PAPUA di Papua. Langkah ini tidak hanya untuk memberikan hukuman terhadap pelaku kejahatan, tetapi juga untuk memberikan lingkungan yang aman bagi masyarakat Papua.

Pendekatan yang diusulkan oleh Abdul Kharis Almasyhari mencerminkan kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Dia menegaskan bahwa situasi konflik antara TNI-Polri dan KST Papua tidak hanya menimbulkan korban di kalangan aparat keamanan, tetapi juga melibatkan masyarakat sipil yang menjadi korban. Oleh karena itu, penyelesaian yang cepat dan efektif perlu dilakukan agar tidak ada penambahan korban jiwa dan agar situasi konflik tidak berlarut-larut.

Dukungan dari tokoh masyarakat Papua, seperti yang disampaikan oleh Yonas Alfons Nusy, juga menegaskan pentingnya upaya penindakan terhadap KST Papua. Yonas menyoroti bahwa KST Papua bukanlah kelompok yang berjuang untuk kepentingan rakyat Papua, melainkan merupakan entitas kriminal yang menggunakan kekerasan dan teror sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka. Dalam konteks ini, tindakan tegas terhadap KST Papua tidak hanya merupakan upaya penegakan hukum, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk melindungi masyarakat Papua dari ancaman yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, Yonas juga menekankan pentingnya peran pemimpin dan tokoh masyarakat Papua dalam mengekspresikan penolakan terhadap KST Papua. Dalam menyuarakan penolakan terhadap tindakan kriminal dan kebohongan yang disebarkan oleh KST Papua, pemimpin dan tokoh masyarakat Papua memainkan peran kunci dalam membangun kesadaran dan solidaritas dalam menghadapi ancaman bersama. Pernyataan tegas dari pemimpin dan tokoh masyarakat tersebut mencerminkan tekad untuk menciptakan Papua yang damai, sejahtera, dan berdaya.

Selain itu, Yonas juga menyoroti bahwa keberadaan KST Papua telah menghambat pembangunan dan perkembangan positif di Papua. Dengan mengganggu kehidupan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif, KST Papua telah menjadi penghalang bagi upaya pembangunan dan kemajuan di Papua. Oleh karena itu, suara penolakan terhadap KST Papua merupakan cerminan dari tekad masyarakat Papua untuk meraih masa depan yang lebih baik, yang didasarkan pada perdamaian, kemajuan, dan kesejahteraan.

Secara keseluruhan, tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri terhadap KST Papua di Papua merupakan langkah yang sangat positif dalam upaya menciptakan situasi aman dan damai. Dengan melindungi hak asasi manusia, menegakkan keadilan, dan mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, tindakan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keutuhan NKRI di wilayah Papua.

Dengan situasi keamanan yang lebih terjamin berkat tindakan tegas terhadap KST Papua, investor akan lebih berani untuk mengalokasikan investasi mereka di Papua. Hal ini akan membuka peluang baru bagi pembangunan infrastruktur, industri, pertanian, pariwisata, dan sektor-sektor ekonomi lainnya yang akan memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat Papua.

Peningkatan pembangunan di Papua juga akan berdampak pada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya. Hal ini akan membantu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi antara Papua dan wilayah lain di Indonesia, serta memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Dengan demikian, tindakan tegas TNI-Polri terhadap KST Papua tidak hanya bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Papua, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua sebagai bagian integral dari NKRI.

*Penulis merupakan mahasiswa Yogyakarta asli Papua